Pages

Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

ASFIKSIA adalah keadaan dimana BBL tidak dapat bernapas secara spontan & teratur.

1. Penyebab Asfiksia
  • Faktor Ibu:
>> Preklamsi/ eklamsi
>> Pendarahan antepartum
>> Partus lama/macet
>> Demam saat persalinan
>> infeksi berat
  • Faktor Tali Pusat
>> Lilitan tali pusat
>> Tali pusat pendek
>> Simpul tali pusat
>> Prolapsus tali pusat
  • Faktor Bayi
>> Prematur (< 37 minggu)
>> Persalinan dg tindakan
>> Kelainan bawaan
>> Air ketuban bercampur mekonium


2. Gawat Janin
Gawat Janin adalah reaksi ketika janin tidak memperoleh cukup oksigen
  • Cara mengetahui Gawat Janin:
>> Frekuensi bunyi jantung janin < 120 atau > 160 x/menit
>> berkurangnya gerakan janin (gerakan janin normal: > 10x/hari)
>> air ketuban bercampur mekonium
  • Cara mencegah Gawat Janin:
>> Gunakan partograf untuk memantau persalinan
>> Anjurkan ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan
  • Cara mengidentifikasi Gawat Janin
>> Periksa frekuensi bunyi jantung janin setiap 30 menit pada Kala I & setiap 15 menit setelah pembukaan lengkap
>> Periksa ada tidaknya air ketuban bercampur mekonium
  • Cara Menangani Gawat Janin
a. Bila terdapat tanda Gawat Janin:
> Tingkatkan oksigen pada janin dg cara: minta ibu rubah posisi tidurnya, berikan cairan kepada ibu secara oral atau IV
b. Bila frekuensi bunyi jantung masih tidak normal:
> Rujuk, bila tidak mungking, siaplah menolong


3. Persiapan Resusitasi BBL
  • Persiapan Keluarga: setiap menolong pesalinan bicarakan dg keluarga ttg kemungkinan yg akan terjadi pd ibu & bayi
  • Persiapan Tempat: Ruang bersalin hangat dan bersih, tempat resusitasi rata datar, cukup keras, bersih & kering, sebaiknya dekat pemancar panas
  • Persiapan Alat: 3 helai kain, DeLee, Tabung Sungkup, Kotak alat resusitasi, Sarung tangan, & Jam
  • Persiapan diri: APD, tidak memakai perhiasan, cuci tangan & keringkan, pakai sarung tangan
4. Keputusan Resusitasi BBL
  • Penilaian:  sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah: apakah air ketuban bercampur mekonium pd letak kepala
  • Segera setelah bayi lahir: apakah bayi menangis, bernapas spontan & teratur, atau tidak bernapas.
5. Keputusan Resusitasi BBL
  • Keputusan: memutuskan bayi perlu resusitasi bila:
> bayi tidak bernapas atau bernapas megap-megap
> air ketuban bercampur mekonium
  • Tindakan: mulai melakukan resusitasi apabila:
> bayi tidak bernapas atau megap-megap: lakukan tindakan resusitasi BBL
> air ketuban bercampur mekonium: lakukan resusitasi dg manajemen air ketuban bercampur mekonium

6. Keputusan Pasca Resusitasi
Asuaha pasca resusitasi diberikan sesuai dg keadaan bayi baru lahir setelah menerima tindakan resusitasi.
asuhan resusitasi dilakukan pada keadaan:
  • Resusitasi Berhasil: bayi menangis & bernapas normal sesudah langkah awal atau sesudah ventilasi. perlu pemantauan dan dukungan
  • Resusitasi Belum berhasil: bayi perlu rujukan yaitu sesudah ventilasi 2 menit belum bernapas atau bayi sudah bernapas tapi masih megap-megap atau pada pemantauana didapatkan kondisinya memburuk
  • Resusitasi Tidak Berhasil: sesudah ventilasi 20 menit bayi tidak bernapas.
6. Asuhan Neonatal
  • Sebaiknya bidan tinggal bersama keluarga bayi untuk memantau bayi min 2 jam 
  • Lakukan pemantauan seksama terhadap bayi pasca resusitasi selama 2 jam pertama
  • Jagalah bayi agar tetap hangat dan kering
  • Bila kondisi memburuk -> rujuk

GLOSARIUM
1. Preeklamsia: suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan. Bila tekanan darah anda meningkat, tubuh anda menahan air, dan protein bisa ditemukan dalam urin anda. Hal seperti ini juga disebut sebagai toxemia atau pregnancy induced hypertension (PIH). Penyebab pasti terjadinya kasus preeklamsia tidak diketahui.
2. Eklamsia: penyakit yang muncul dalam kehamilan. Tanda-tandanya hanya diketahui dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium, seperti naiknya tekanan darah, penimbunan cairan dalam jaringan tubuh sehingga timbul pembengkakan di kaki, protein pada air kemih, dan kejang-kejang. Bedanya pada pre-eklamsia kejang belum muncul.
3. Prolapsus Tali Pusat: penyulit di dalam persalinan. Walaupun prolaps tali pusat bukan suatu malpresentasi, keadaan ini lebih mungkin terjadi pada malpresentasi atau malposisi janin.
4. DeLee: Penghisap lendir / balon karet
5. Tabung Sungkup: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcRkY8wifVWM7E0s9bbSSrDYO6cqHReioj7peDdVmqcQmA9OOeM&t=1&usg=__N2WS9U-5_okBKeigtIqujm8IOwQ%3D
6. Resusitasi: tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak (Tjokronegoro, 1998).
read_more

Asuhan Bayi Baru Lahir Normal

KOMPONEN ASUHAN BAYI BARU LAHIR
1. Pencegahan Infeksi
Upaya:
a. cuci tangan sebelum & setelah memegang bayi
b. gunakan sarung tangan bersih sebelum menangani bayi yg belum dimandikan
c. pastikan semua peralatan telah di DTT atau disterlisasi
d. pastikan semua peralatan yg bersentuhan dg bayi bersih
d. dekontaminasi peralatan yg sudah digunakan

2. Penilaian BBL
a. apakah bayi sudah cukup umur?
b. air ketuban jernih atau bercampur mekonium?
c. bayi menangis atau bernapas?
d. apakah tonus otot baik atau tidak?

3. Pencegahan Kehilangan Panas Tubuh Bayi
a. Keringkan tubuh bayi tanpa menghilankan verniks
b. letakan tubuh bayi agar terjadi kontak kulit bayi dg kulit ibu (skin to skin)
c. pakaikan selimut, dan pakaikan topi pada bayi
d. jangan segera menimbang atau memandikan bayi, bayi dimandikan min. 6 jam setelah bayi lahir
e. tempatkan bayi di tempat yg hangat
f. bayi jangan dibedong terlalu kuat agar tidak menghambat pergerakan

  • Mekanisme Kehilangan Panas Tubuh Bayi:
>> Evaporasi: penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi disebabkan karena panas tubuh bayi sendiri
>> Konduksi: kehilangan panas melalui kontak langsung dg benda yg suhunya lebih rendah dari bayi
>> Konveks: terjadi saat bayi terpapar udara disekitar yg lebih dingin
>> Radiasi: terjadi jika bayi ditempatkan didekat benda yg suhunya lebih rendah dari suhu bayi

4. Merawat Tali Pusat
a. jangan membungkus dan mengoleskan bahan apapun pada puntung tali pusat. nasehati ibu & keluarga
b. nasehati ibu & keluarga sebelum meninggalkan bayi:
  • lihat popok dibawah tali pusat
  • jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati2) dg air DTT & sabun, bersihkan segera secara seksama
  • jika timbul kemerahan, hubungi petugas kesehatan
  • jka berdarah, merah, atau bernanah -> rujuk
5. IMD & Pemberian ASI
Refleks laktasi bayi:
  • Rooting Reflex: refleks mencari
  • Sucking Reflex: refleks menghisap
  • Swallowing Reflex: refleks menelan
6. Manajemen Laktasi
Tugas bidan berkaitan dg manajemen laktasi:
  • memberdayakan ibu melakukan perawatan pd, cara menyusui, merawat, memandikan, dan merawat tali pusat bayi
  • besarkan hati ibu & bantu cari posisi nyaman
  • memantau keadaan ibu & bayi
  • jangan berikan cairan / makanan apapun pd BBL kecuali atas izin dokter
  • jangan berikan dot
7. Pencegahan Infeksi Mata
  • salep mata untuk pencegah infeksi mata diberikan 1 jam setelah IMD
  • salep mata mengandung antibiotik tetrasiklin 1%
8. Pemberian Vit K1
semua bayi harus diberikan Vit K1 injeksi 1mg IM setelah 1 jam IMD.
vit K1 -> mencegah perndarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yg dialami oleh sebagian BBL

9. Pemberian Imunisasi BBL
  • Imunisasi Hep B -> mencegah infeksi Hep B thd bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi
  • Imunisasi Hep B 1st: 1 jam setelah pemberian vit K1
  • Imunisasi Hep B & DPT: umur 2, 3, & 4 bulan
  • BCG & OPV (dianjurkan) : padah usia 24 jam atau pada usia 1 bulan
  • OPV lanjutan: 2,3, & 4 bulan
  • lakukan pencatatan & jadwal imunisasi berikutnya
10. Pemeriksaan BBL
  • Periksa keadaan umum
  • Menimbang & menilai kenaikan BB bayi

GLOSARIUM
1. Bayi: usia 0 - 1 tahun kurang 1 hari 
2. Neonatus: usia 0 - 28 hari
3. Balita: usia 1 tahun - 5 tahun kurang 1 hari
4. Sarung Tangan ada 4, ST steril, ST DTT, ST Bersih, & ST rumah tangga
5. DTT: Desinfeksii Tingkat Tinggi = Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
6. Sterilisasi: Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkansemua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi
7. Dekontaminasi: Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)
8. Mekonium adalah suatu zat sisa yang ditinggal oleh bayi. Zat-zat tersebut adalah kombinasi dari rambut janin, garam empedu, enzim pangkreas, dan getah kelenjer usus, serta feses janin dan air ketuban. Berwarna hijau kehitaman. (sowden 2000)
9. Tonus otot: Tonus otot adalah kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh otot itu sendiri.
10. Verniks: lemak di permukaan kulit bayi
11. Tetrasiklin: merupakan salah satu obat antimikroba yang menghambat sintesis protein mikroba.
12. DPT: Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus.
13. BCG: Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC).
14. OPV: vaksin polio yang berasal dari virus polio hidup yang dilemahkan, imunisasi OPV diberikan secara oral/tetes.
read_more

Konsep Dasar Persalinan

1. PENGERTIAN
  • Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin & uri) yg telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 1993 : 157).
2. Sebab-sebab Mulainya Persalinan
Terdapat beberapa teori persalinan:
a. Penurunan Kadar Progesteron
  • Progestreron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya Estrogen meninggalkan kerentanan otot rahim.
  • selama kehamilan terdapat kseimbangan antara kadar profesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar Progesteron menurun sehingga timbul His.
b. Teori Oxytocin
  • Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
c. Keregangan Otot-otot
  • Seperti halnya dg kandung kencing dan lambung bila dindinganya terenganga karena isiya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
  • Demikian pula dg rahim, maka dg besarnya kehamilan makin terengang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan dan beraksi untuk mengeluarkan isinya.
d. Pengaruh Janin
  • Hipofisis dsan kelenjar suprarenal janin rupanya juga memegang peranan oleh karena pada anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa
e. Teori Prostaglandin
  • Prostalglandin yg dihasilkan oleh decidua disanka menjadi salah stu sebab permulaan persalinan
  • Hasil dari percobaan menunjukan bahwa prostaglandin F2 dan E3 yg diberikan secara IV, Intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. hal ini juga disokong dg adanya kadar prostaglandin  yg tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer ibu2 hamil sebelum atau selama persalinan.
f. His : kontraksi otot rahim hingga terasa nyeri dan yg dapat menimbulkan pembukaan serviks pada persalinan

3. Pembagian Kala dalam Persalinan
a. Kala I ( Kala Pembukaan)
  • dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yg teratur & meningkat hingga pembukaan lengkap (10 cm)
  • ada 2 Fase
> Fase Laten: berlangsung selama 8 jam, dari pembukaan 1 - 3
> Fase Aktif: Dibagi 3 fase lagi:
=> Fase Akselerasi: Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
=> Fase Dilatasi Maksimal: Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm
=> Fase Deselarisasi: Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
*nb: Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam

b. Kala II (Kala Persalinan)
Gejala dan tanda Kala II:
  • Ibu merasa ingin meneran bersamaan dg kontraksi
  • Ibu merasa adanya peningkatan tekanan pada rectum &/ vaginanya
  • Perineum menonjol
  • Vulva  Vagina & Sfingter ani memmbuka
  • Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
*nb: tanda pasti Kala II ditentukan melalui periksa dalam (informasi objektif) dg hasil:
> Pembukaan serviks telah lengkap
> terlihatnya bagian kepala bayi di introitus vagina

c. Kala III (Pengeluaran Uri)
  • dimulai sejak bayi lahir sampe sampai dg plasenta lahir
  • berlangsung selama 6 sampai 15 menit setelah janin dikeluarkan. keadaan normal tidak boleh lebih dari 30 menit.
d. Kala IV (Kala Pengawasan)
Dimulai sejak lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Harus diperhatikan 7 pokok penting:
1) Kontraksi uterus harus bagus
2) Pendarahan dari vagina atau alat genitalia lainnya
3) Plasenta & selaput ketuban harus lahir lengkap
4) Kandung kencing harus kosong
5) Luka-luka pd perineum terawat dg baik & tidak ada hematoma
6) Bayi dalam keadaan baik
7) Ibu dalam keadaan baik. Nadi & tekanan darah normal, tidak ada pengaduan sakit kepala atu enek. Adanya frekuensi nadi yg menurun dg volume yg baik adalah suatu gejala baik

4. Tujuan Asuhan Persalinan
  •  mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yg tinggi bagi ibu dan bayingnya, melalui berbagai upaya yg terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimis.
  • Praktek-praktek asuhan persalinan normal, meliputi:
1) mencegah infeksi secara konsisten dan sistematis
2) memberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir, termasuk penggunaan partograf
3) memberikan asuhan sayang ibu secara rutin selma persalinan, paca persalinan, dan nifas
4) menyiapkan rujukan ibu bersalin atau bayinnya
5) menghindari tindakan-tindakan berlebihan atau berbahaya
6) manajemen aktif kala III secara rutin
7) asuhan bayi baru lahir
8) memberikan asuhan dan pemantauan ibu dan bayinya
9) mengajarkan ibu dan keluarga untuk mengenali secara dini bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas pada ibu dan bayinya
10) mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan, termasuk Partograf secara konsisten

5. Tanda - Tanda Persalinan
  • untuk Primigravida, kepala janin telah masuk PAP pada minggu ke 36 yg disebut dengan Ligthening
  • rasa sesak di daerah epigastrum makin berkurang karena janin mulai turun
  • masuknya kepala janin menimbulkan tekanan dibagian bawah perut dan menekan kandung kemih
  • dapat menimbulkan sering kencing atau Polyuria
  • pada pemeriksaan: TFU semakin turun, serviks uteri mulai luank, terdapat pembukaan
6. His Braxton Hick
  • His permulaan
  • Braxton Hicks Kontrasepsi makin frekuen
  • sifatnya ringan, pendek, tidak menentu jumlahnya, berlangsung dalam 10 menit
  • pengaruhnya terhadapa effescement dan pembukaan serviks dapat mulai muncul
  • kadang-kadang pada multigravida sudah terdapat pembukaan
  • dengan stripping selaput ketuban akan dapat memicu his semakin frekuen dan persalinan dapat dimulai
7. Tanda Mulai Persalinan
  • Timbulnya his persalinan dg ciri:
1) fundus dominant
2) sifatnya teratur, makin lama intervalnya makin pendek dan makin sering
3) terasa nyeri dari abdomen dan  menjalar ke pinggang
4) menimbulkan perubahan progresif pada serviks berupa perlunakan dan pembukaan serviks
5) dg aktifitas  his persalinan, makin bertambah
6) persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dg lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
  • Tanda dan Gejala Inpartu
1. Penipisan dan pembukaan serviks
2. kontraksi uterus yg mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit)
3. cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina.
read_more

Luthfiechan goes to the world

hai..
saya Luthfie, tapi orang-orang di dunia maya memanggil saya Lc atau LCK (bukan MCK loh, eheh)
sebelumnya saya ucapkan selamat datang di blog saya.
blog yang untuk saat ini saya juga bingung harus memposting apa, ehehehe
ya mungkin suatu hari nanti saya akan memposting sesuatu yang berguna, ya suatu hari nanti, dan suatu hari nanti itu...., entah kapan saya juga tak tahu, ehehehhe
baiklah terima kasih sudah berkunjung, pintu keluarnya ada disebelah sana *nunjuk lubang tikus*
datang lagi ya..
read_more