ASFIKSIA adalah keadaan dimana BBL tidak dapat bernapas secara spontan & teratur.
1. Penyebab Asfiksia
>> Pendarahan antepartum
>> Partus lama/macet
>> Demam saat persalinan
>> infeksi berat
>> Tali pusat pendek
>> Simpul tali pusat
>> Prolapsus tali pusat
>> Persalinan dg tindakan
>> Kelainan bawaan
>> Air ketuban bercampur mekonium
2. Gawat Janin
Gawat Janin adalah reaksi ketika janin tidak memperoleh cukup oksigen
>> berkurangnya gerakan janin (gerakan janin normal: > 10x/hari)
>> air ketuban bercampur mekonium
>> Anjurkan ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan
>> Periksa ada tidaknya air ketuban bercampur mekonium
> Tingkatkan oksigen pada janin dg cara: minta ibu rubah posisi tidurnya, berikan cairan kepada ibu secara oral atau IV
b. Bila frekuensi bunyi jantung masih tidak normal:
> Rujuk, bila tidak mungking, siaplah menolong
3. Persiapan Resusitasi BBL
> air ketuban bercampur mekonium
> air ketuban bercampur mekonium: lakukan resusitasi dg manajemen air ketuban bercampur mekonium
6. Keputusan Pasca Resusitasi
Asuaha pasca resusitasi diberikan sesuai dg keadaan bayi baru lahir setelah menerima tindakan resusitasi.
asuhan resusitasi dilakukan pada keadaan:
GLOSARIUM
1. Preeklamsia: suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan. Bila tekanan darah anda meningkat, tubuh anda menahan air, dan protein bisa ditemukan dalam urin anda. Hal seperti ini juga disebut sebagai toxemia atau pregnancy induced hypertension (PIH). Penyebab pasti terjadinya kasus preeklamsia tidak diketahui.
2. Eklamsia: penyakit yang muncul dalam kehamilan. Tanda-tandanya hanya diketahui dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium, seperti naiknya tekanan darah, penimbunan cairan dalam jaringan tubuh sehingga timbul pembengkakan di kaki, protein pada air kemih, dan kejang-kejang. Bedanya pada pre-eklamsia kejang belum muncul.
3. Prolapsus Tali Pusat: penyulit di dalam persalinan. Walaupun prolaps tali pusat bukan suatu malpresentasi, keadaan ini lebih mungkin terjadi pada malpresentasi atau malposisi janin.
4. DeLee: Penghisap lendir / balon karet
5. Tabung Sungkup: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcRkY8wifVWM7E0s9bbSSrDYO6cqHReioj7peDdVmqcQmA9OOeM&t=1&usg=__N2WS9U-5_okBKeigtIqujm8IOwQ%3D
6. Resusitasi: tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak (Tjokronegoro, 1998).
1. Penyebab Asfiksia
- Faktor Ibu:
>> Pendarahan antepartum
>> Partus lama/macet
>> Demam saat persalinan
>> infeksi berat
- Faktor Tali Pusat
>> Tali pusat pendek
>> Simpul tali pusat
>> Prolapsus tali pusat
- Faktor Bayi
>> Persalinan dg tindakan
>> Kelainan bawaan
>> Air ketuban bercampur mekonium
2. Gawat Janin
Gawat Janin adalah reaksi ketika janin tidak memperoleh cukup oksigen
- Cara mengetahui Gawat Janin:
>> berkurangnya gerakan janin (gerakan janin normal: > 10x/hari)
>> air ketuban bercampur mekonium
- Cara mencegah Gawat Janin:
>> Anjurkan ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan
- Cara mengidentifikasi Gawat Janin
>> Periksa ada tidaknya air ketuban bercampur mekonium
- Cara Menangani Gawat Janin
> Tingkatkan oksigen pada janin dg cara: minta ibu rubah posisi tidurnya, berikan cairan kepada ibu secara oral atau IV
b. Bila frekuensi bunyi jantung masih tidak normal:
> Rujuk, bila tidak mungking, siaplah menolong
3. Persiapan Resusitasi BBL
- Persiapan Keluarga: setiap menolong pesalinan bicarakan dg keluarga ttg kemungkinan yg akan terjadi pd ibu & bayi
- Persiapan Tempat: Ruang bersalin hangat dan bersih, tempat resusitasi rata datar, cukup keras, bersih & kering, sebaiknya dekat pemancar panas
- Persiapan Alat: 3 helai kain, DeLee, Tabung Sungkup, Kotak alat resusitasi, Sarung tangan, & Jam
- Persiapan diri: APD, tidak memakai perhiasan, cuci tangan & keringkan, pakai sarung tangan
- Penilaian: sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah: apakah air ketuban bercampur mekonium pd letak kepala
- Segera setelah bayi lahir: apakah bayi menangis, bernapas spontan & teratur, atau tidak bernapas.
- Keputusan: memutuskan bayi perlu resusitasi bila:
> air ketuban bercampur mekonium
- Tindakan: mulai melakukan resusitasi apabila:
> air ketuban bercampur mekonium: lakukan resusitasi dg manajemen air ketuban bercampur mekonium
6. Keputusan Pasca Resusitasi
Asuaha pasca resusitasi diberikan sesuai dg keadaan bayi baru lahir setelah menerima tindakan resusitasi.
asuhan resusitasi dilakukan pada keadaan:
- Resusitasi Berhasil: bayi menangis & bernapas normal sesudah langkah awal atau sesudah ventilasi. perlu pemantauan dan dukungan
- Resusitasi Belum berhasil: bayi perlu rujukan yaitu sesudah ventilasi 2 menit belum bernapas atau bayi sudah bernapas tapi masih megap-megap atau pada pemantauana didapatkan kondisinya memburuk
- Resusitasi Tidak Berhasil: sesudah ventilasi 20 menit bayi tidak bernapas.
- Sebaiknya bidan tinggal bersama keluarga bayi untuk memantau bayi min 2 jam
- Lakukan pemantauan seksama terhadap bayi pasca resusitasi selama 2 jam pertama
- Jagalah bayi agar tetap hangat dan kering
- Bila kondisi memburuk -> rujuk
GLOSARIUM
1. Preeklamsia: suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan. Bila tekanan darah anda meningkat, tubuh anda menahan air, dan protein bisa ditemukan dalam urin anda. Hal seperti ini juga disebut sebagai toxemia atau pregnancy induced hypertension (PIH). Penyebab pasti terjadinya kasus preeklamsia tidak diketahui.
2. Eklamsia: penyakit yang muncul dalam kehamilan. Tanda-tandanya hanya diketahui dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium, seperti naiknya tekanan darah, penimbunan cairan dalam jaringan tubuh sehingga timbul pembengkakan di kaki, protein pada air kemih, dan kejang-kejang. Bedanya pada pre-eklamsia kejang belum muncul.
3. Prolapsus Tali Pusat: penyulit di dalam persalinan. Walaupun prolaps tali pusat bukan suatu malpresentasi, keadaan ini lebih mungkin terjadi pada malpresentasi atau malposisi janin.
4. DeLee: Penghisap lendir / balon karet
5. Tabung Sungkup: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcRkY8wifVWM7E0s9bbSSrDYO6cqHReioj7peDdVmqcQmA9OOeM&t=1&usg=__N2WS9U-5_okBKeigtIqujm8IOwQ%3D
6. Resusitasi: tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak (Tjokronegoro, 1998).