- Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin & uri) yg telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 1993 : 157).
Terdapat beberapa teori persalinan:
a. Penurunan Kadar Progesteron
- Progestreron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya Estrogen meninggalkan kerentanan otot rahim.
- selama kehamilan terdapat kseimbangan antara kadar profesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar Progesteron menurun sehingga timbul His.
- Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
- Seperti halnya dg kandung kencing dan lambung bila dindinganya terenganga karena isiya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
- Demikian pula dg rahim, maka dg besarnya kehamilan makin terengang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan dan beraksi untuk mengeluarkan isinya.
- Hipofisis dsan kelenjar suprarenal janin rupanya juga memegang peranan oleh karena pada anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa
- Prostalglandin yg dihasilkan oleh decidua disanka menjadi salah stu sebab permulaan persalinan
- Hasil dari percobaan menunjukan bahwa prostaglandin F2 dan E3 yg diberikan secara IV, Intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. hal ini juga disokong dg adanya kadar prostaglandin yg tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer ibu2 hamil sebelum atau selama persalinan.
3. Pembagian Kala dalam Persalinan
a. Kala I ( Kala Pembukaan)
- dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yg teratur & meningkat hingga pembukaan lengkap (10 cm)
- ada 2 Fase
> Fase Aktif: Dibagi 3 fase lagi:
=> Fase Akselerasi: Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
=> Fase Dilatasi Maksimal: Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm
=> Fase Deselarisasi: Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
*nb: Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam
b. Kala II (Kala Persalinan)
Gejala dan tanda Kala II:
- Ibu merasa ingin meneran bersamaan dg kontraksi
- Ibu merasa adanya peningkatan tekanan pada rectum &/ vaginanya
- Perineum menonjol
- Vulva Vagina & Sfingter ani memmbuka
- Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
> Pembukaan serviks telah lengkap
> terlihatnya bagian kepala bayi di introitus vagina
c. Kala III (Pengeluaran Uri)
- dimulai sejak bayi lahir sampe sampai dg plasenta lahir
- berlangsung selama 6 sampai 15 menit setelah janin dikeluarkan. keadaan normal tidak boleh lebih dari 30 menit.
Dimulai sejak lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Harus diperhatikan 7 pokok penting:
1) Kontraksi uterus harus bagus
2) Pendarahan dari vagina atau alat genitalia lainnya
3) Plasenta & selaput ketuban harus lahir lengkap
4) Kandung kencing harus kosong
5) Luka-luka pd perineum terawat dg baik & tidak ada hematoma
6) Bayi dalam keadaan baik
7) Ibu dalam keadaan baik. Nadi & tekanan darah normal, tidak ada pengaduan sakit kepala atu enek. Adanya frekuensi nadi yg menurun dg volume yg baik adalah suatu gejala baik
4. Tujuan Asuhan Persalinan
- mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yg tinggi bagi ibu dan bayingnya, melalui berbagai upaya yg terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimis.
- Praktek-praktek asuhan persalinan normal, meliputi:
2) memberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir, termasuk penggunaan partograf
3) memberikan asuhan sayang ibu secara rutin selma persalinan, paca persalinan, dan nifas
4) menyiapkan rujukan ibu bersalin atau bayinnya
5) menghindari tindakan-tindakan berlebihan atau berbahaya
6) manajemen aktif kala III secara rutin
7) asuhan bayi baru lahir
8) memberikan asuhan dan pemantauan ibu dan bayinya
9) mengajarkan ibu dan keluarga untuk mengenali secara dini bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas pada ibu dan bayinya
10) mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan, termasuk Partograf secara konsisten
5. Tanda - Tanda Persalinan
- untuk Primigravida, kepala janin telah masuk PAP pada minggu ke 36 yg disebut dengan Ligthening
- rasa sesak di daerah epigastrum makin berkurang karena janin mulai turun
- masuknya kepala janin menimbulkan tekanan dibagian bawah perut dan menekan kandung kemih
- dapat menimbulkan sering kencing atau Polyuria
- pada pemeriksaan: TFU semakin turun, serviks uteri mulai luank, terdapat pembukaan
- His permulaan
- Braxton Hicks Kontrasepsi makin frekuen
- sifatnya ringan, pendek, tidak menentu jumlahnya, berlangsung dalam 10 menit
- pengaruhnya terhadapa effescement dan pembukaan serviks dapat mulai muncul
- kadang-kadang pada multigravida sudah terdapat pembukaan
- dengan stripping selaput ketuban akan dapat memicu his semakin frekuen dan persalinan dapat dimulai
- Timbulnya his persalinan dg ciri:
2) sifatnya teratur, makin lama intervalnya makin pendek dan makin sering
3) terasa nyeri dari abdomen dan menjalar ke pinggang
4) menimbulkan perubahan progresif pada serviks berupa perlunakan dan pembukaan serviks
5) dg aktifitas his persalinan, makin bertambah
6) persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dg lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
- Tanda dan Gejala Inpartu
2. kontraksi uterus yg mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit)
3. cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina.
0 komentar:
Posting Komentar
wanna say something to me?