Pages

Jalan-jalan ke Situs Megalitik Gunung Padang

Akhirnya bisa posting sesuatu yang gaje di blog lagi
tadinya sempet bingung mau diapain ini blog gaje, dibuang sayang, diurus juga gak ada waktu tapi sepertinya kali ini saya mau share pengalaman saya dan teman-teman jalan-jalan ke Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.

Beberapa minggu yang lalu seorang kawan saya mengajak saya jalan-jalan ke Situs Megalitik Gunung Padang, jelas saja saya tak menolak karena saya memang sudah sejak lama memimpikan pergi ke tempat itu namun tak pernah terealisasi karena kesibukan saya di dunia nyata.
Singkat cerita berangkatlah kami ber-5 yang menamakan diri sebagai Buruy The Explorer  ke Situs Megalitik Gunung Padang dengan menumpang Bus jurusan Bandung - Sukabumi kami turun di pertigaan menuju Gunung Padang di daerah Warung Kondang, setelah sampai di sana kami naik angkot trayek Warung Kondang no 42 yang kebetulan lewat, sekitar 7 Km angkot itu melaju akhirnya kami diturunkan di suatu tempat yang sbenar-benar asing bagi kami, dari sana kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki walaupun kami tak tahu seberapa jauh perjalanan itu akan ditempuh. Kami hanya bermodal keyakinan bahwa tempat yang kami tuju adalah tempat paling menakjubkan yang pernah kami kunjungi, sempat bertanya pada penduduk sekitar seberapa jauh lagi Situs Megalitik itu dari tempat kami berada, mereka bilang jaraknya masih sangaaaatttt jauh, tapi sama sekali tak mengurungkan niat kami untuk sampai disana. 
Entah berapa lama kami berjalan kaki , dengan diselingi naik angkot yang lewat dan motor yang kebetulan juga mengarah ke tempat itu, sampailah kami di Situs Megalitik Gunung Padang pada pukul 13.40. setelah menunaikan Sholat Dzuhur di mushola dekat Saung Gunung Padang, menanjatkan puji syukur pada Allah Swt atas kesempatan yang Dia berikan pada kami menginjakan kaki di tempat itu, semangat yang tadinya rontok terbuang percuma diperjalan secara tiba-tiba membumbung tinggi membuat rasa lelah yang kami rasakan hilang begitu saja.
Sambil menunggu giliran teman-teman saya, saya sempat memperhatikan papan-papan informasi yang ada di jalan masuk Situs, ada papan informasi yang memberitahukan lokasi Situs itu berada, Kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur, saya sangat tercengang membaca alamat itu, Kecamatan Cempaka? saya memang belum pernah ke sana, tapi sebagai orang Cianjur saya juga tahu seberapa jauh tempat itu dari pusat kota. Kecamatan Cempaka adalah kecamatan setelah Kecamatan Cibeber, jika perjalanan dilanjutkan pasti akan sampai di kecamatan-kecamatan lain di Cianjur Selatan. Sungguh tak pernah saya kira sebelumnya kaki ini bisa melangkah sejauh itu, kaki yang tiap hari dimanjakan oleh kendaraan yang bermotor, kaki yang sempat beberapa kali keram selama diperjalanan dan mengperlambat langkah teman-teman saya, akhirnya bisa melakukan perjalanan sejauh 10 Km, Subhanallah.

Akhirnya perjalanan yang kami tunggu-tunggu sampai pada puncaknya, dari pintu masuk Situs Megalitik Gunung Padang kami harus menapaki anak-anak tangga setinggi 30 m dengan kemiringan 40-45 derajat. Karena sebelumnya kaki saya sudah menempuh perjalanan jauh menuju tempat ini, hasilnya saya tak bisa menapaki anak tangga itu dengan cepat, baru 20 buah anak tangga yang saya pijak, lutut ini rasanya ingin patah, berat sekali menekukan lutut untuk menginjak anak tangga di atasnya, saya tertinggal jauh dari teman-teman bahkan saya tersusul orang pengunjung lain yang baru datang, tapi karena rasa keinginan yang sangat besar, saya memaksakan untuk tetap melangkahkan kaki yang lemah ini, dan setelah beberapa kali berhenti dan melihat pemandangan di belakang untuk menghela nafas, akhirnya saya sampai di atas bukit Gunung Padang.

Sedikit sekali informasi yang bisa saya berikan mengenai tempat ini, karena saat saya ke sana sudah hampir sore, saya dan kawan-kawan khawatir tidak mendapat akses untuk pulang (berangkatnya aja jalan kaki, bagamaina pulangnya?) sehingga tak banyak waktu yang kami habiskan di sana, yang menyebabkan kami tidak bisa mewawancarai guide yang stand by di sana (lagi pula waktu itu guidenya lagi istirahat ). Mungkin ini hanya sekilas mengenai Situs bersejarah ini. Sebelumnya, percaya atau tidak, tiket masuk ke Situs Megalitik Gunung Padang hanya seharga Rp. 1000,- per orang, harga yang sungguh tidak seberapa dengan pemandangan menakjubkan yang akan kita lihat di sana.

Selayang Pandang Situs Megalitik Gunung Padang
Situs Megalitik Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti Kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur merupakan situs purbakala dari jaman Megalitikum terbesar se-Indonesia bahkan ada beberapa yang mengatakan ini adalah situs megalitik terbesar se-Asia tenggara. Bagaimana tidak, luas areanya sekitar 3 Ha dengan luas bangunannya sendiri sekitar 900 m2. Aset peninggalan sejarah yang berharga bagi Jawa Barat sayangnya kurang terawat dengan baik selain tempatnya yang cukup sulit diakses menyebabkan tempat yang menurut saya lebih menakjubkan dari yang ada di Cianjur Utara ini jarang dikunjungi, bahkan yang lebih disayangkan orang Cianjur sendiri pun tak ada yang tahu tempat ini, seperti salah satu teman saya yang tinggal di Cibeber (kecamatan sebelum kecamatan Cempaka) tidak tahu tempat ini ( haduuuh =.=a )


Seperti yang saya jelaskan di atas, saya tak mendapat banyak informasi mengenai tempat ini, bahkan tahun pembuatannya sendiri saya kurang tahu, seandainya punya waktu, saya ingin kembali ke tempat itu dan mencari tahu lebih dalam.

Meskipun namanya Situs Megalitik Gunung Padang, tempat ini tidak berada di atas gunung, hanya sebuah bukit yang menghadap ke Gunung Gede Pangrango. Untuk sampai di atas bukit, tempat dimana bangunan purbakala itu berada, kita harus menapaki tangga yang terbuat dari batu (batu megalitik juga tentunya) sepanjang 30 m dengan kemiringan sekitar 40 - 45 derajat.
Gunung Padang memiliki 5 undakan, udakan pertama kita harus melewati tanjakan bebatuan yang saling menumpuk, untuk undakan berikutnya saya sama sekali tidak merasakan tanjakan, hanya beberapa anak tangga. Konon katanya undakan ini melambangkan 5 aspek kehidupan manusia yaitu Kasenian, Kadunyaan, Katapakan, Kadugalan, dan Kangkatan, untuk artinya sendiri Kasenian itu kesenian, Kadunyaan itu keduniawian, tapak artinya jejak, dugal kalau tidak salah berkaitan tentang dosa, dan kangkatan berasal dari angkat artinya angkat untuk maksudnya sendiri saya kurang begitu paham, maaf

Banyak yang mengira batu yang menyusun bangunan purbakala Situs Megalitik Gunung Padang itu dibuat oleh tangan manusia padahal sebenarnya bukan, batu berbentuk poligonal segi lima atau segi enam yang merupakan batu andesit basaltis ini berasal dari bekuan aliran magma gunung berapi. (Amazing).

Setelah puas menikmati batu-batu prasejarah dan pemandangan disekitarnya, tiba waktunya untuk pulang, kami tidak menggunakan anak tangga yang tadi kami pijak untuk sampai di atas, tapi kami menggunakan anak tangga di bagian samping situs, anak tangganya tidak terlalu curam sehingga tidak terlalu berbahaya jika digunakan untuk turun, tapi jaraknya agak jauh karena sedikit memutar. Yang unik dari anak tangga ini adalah, setiap orang yang menghitung jumlah anak tangga  ini, hasilnya tidak akan sama. Saya dan teman-teman mencoba membuktikan mitos tersebut dengan menghitung semua jumlah anak tangga yang kami injak, tapi karena kaki saya keram dan teman saya yang lain juga sudah terlalu lelah, tak ada yang melanjutkan menghitung jumlah anak tangganya, mungkin karena itulah sampai saat ini belum ada yang membuktikan kebenaran mitos tersebut (karena capek, nyehehheh).

Akses Ke Situs
Untuk mengakses tempat ini, sebenarnya tidak ada kendaraan umum yang dikhusukan mengantarkan penumpang langsung menuju lokasi, satu-satunya cara sampai ditempat itu dengan cepat dan mudah adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi (orang cianjur kebanyakan charter angkot atau sewa mobil), jangan khawatir kendaraan rusak karena akses jalannya sudah mulai membaik kecuali sekitar 3 Km sebelum lokasi memang perjalanan akan sedikit terguncang, heheheh
Jika berangkat dari arah bandung dan rela berdesakan dengan penumpang lain, bisa naik kereta ekonomi Argo Peuyeum dari stasiun Ciroyom (Bandung) ke stasiun Lampegan (Cianjur) tiket keretanya hanya Rp. 1500 (cocok buat yang backpacking), dari stasiun Lampegan jarak ke Situs Megalitik Gunung Padang tinggal 6 KM lagi, tapi tetap saja dari sana harus menggunakan kendaraan pribadi karena memang tidak ada angkutan umum, jika tidak ya sekali-kali jalan kaki gak apa-apa kan? heheheh lumayan olah raga.
Oia, kereta Argo Peuyeum adalah kendaraan paling tua yang ada di Cianjur, konon kereta itu mengangkut menir-menir Belanda dari arah Bandung yang hendak "berlibur" ke kota kecil ini, selain itu di stasiun Lampegan ada sebuah terowongan tua sepanjang 686 m yang juga dibangun sejak jaman penjajahan Belanda. Nama Lampegan berasal dari teriakan salah satu menir Belanda yang masuk ke terowongan itu, dia berkata "Lampe ghan, menir! Lampe ghan, menir!" artinya "nyalakan lampu, menir! nyalakan lampu, menir!" alasannya apa lagi kalau bukan karena terowongan itu memang sangat gelap.
Berikut adalah gambar-gambar yang saya ambil di Situs Megalitik Gunung Padang, sedikit memang karena hape saya lowbatt, tapi setidaknya bisa menambah koleksi gambar mbah google heheheeh













Semoga Bermanfaat, dan saya tunggu kedatanganya disini  http://www.smileycodes.info

0 komentar:

Posting Komentar

wanna say something to me?